KEHIDUPAN KOTA
Sering dengar dalam suatu media ataupun saat kita SD dalam pelajaran
Kewarganegaraan, bahwa kita dalam harus melakukan sosialisasi dalam
masyarakat yang ada dilingkungan. Namun kita sendiri kadang kurang paham
apa itu sebenarnya masyarakat. Masyarakat merupakan sekelompok manusia
atau individu yang memiliki hubungan baik secara keseluruhan maupun
dengan cakupan wilayah. Dari pengertian diatas dapat kita bagi menjadi
dua, yaitu pengertian sempit dari masyarakat bahwa masyarakat sekelompok
individu yang berada dalam suatu wilayah tertentu dan dalam arti luas
bahwa masyarakat kumpulan individu yang memiliki hubungan tanpa
memperhatikan wilayah dan tertori.
Tentunya baik dalam arti sempit maupun arti luas Masyarakat memiliki syarat tertentu diantaranya :
• Masyarakat harus merupakan kumpulan individu atau kelompok
• Individu-individu dalam masyarakat harus saling berhubungan
Kota dan Desa
Sekarang bila kita lihat dalam arti sempit bahwa masyarakat itu terjadi
akibat dalam suatu wilayah berarti dalam kehidupan yang rasakan bahwa
masyarakat terbagi menjadi 2 yaitu Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa.
Sekarang yang dipertanyakan apa perbedaan dari kedua Masyarakat ini,
apakah masyarakat kota menggunakan mobil sedangkan masyarakat desa
menggunakan delman atau dari segi penampilan dimana masyarakat kota
menggunakan baju berlapis-lapis sedangkan masyarakat desa hanya satu
lapis saja.
Ternyata kehidupan desa maupun kota tidak dilihat dari alat transportasi
atau tampilannya, namun dari kultur kehidupannya yang sangat kita
sadari. Dalam post “KEDUDUKAN YANG SAMA PADA RUANG YANG BERBEDA” saya
pernah ulas sedikit perbedaan kultur kehidupan kota dengan desa.
Kehidupan Kota memiliki masyarakat yang berkultur sangat tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Individu-individu
Perbedaan Antara Kehidupan (Sosial) Kota Dan Desa beberapa diantaranya adalah:
1.perbedaan dalam organisasi sosial. Kemungkinan perbedaan ini adalah
perbedaan yang terbesar. Perbedaan ini diperlihatkan pada:
a. keluarga. Di desa ikatan keluarga relatif lebih kuat daripada ikatan
keluarga di kota dimana kepentingan individual lebih ditekankan
ketimbang kepentingan keluarga. Di desa, ikatan antar keluarga pun lebih
besar dan lebih erat daripada di kota. di desa, keakraban dankontrol
keluarga lebih tinggi daripada di kota. di kota fungsi keluarga semakin
lama semakin menurun daripada di desa.
b. Perkawinan. Di kota ikatan perkawinan karena “cinta” lebih tinggi
daripada di desa. Di kota terdapat angka perceraian yang lebih tinggi.
Di kota terdapat kebebasan yang lebih untuk mempilih pasangan.
c. Keadaan wanita. secara umum keadaan wanita di desa dianggap
lebih rendah daripada laki-laki.
d. Daerah sekitar. Di desa keadaan lingkungan (tetangga) memberi
pengaruh yang besar daripada di kota. di kota kadang orang tidak
mengenal tetangganya.
e. Rasa ke”kami”an. Rasa kebersamaan di desa terasa lebih tinggi
daripada di kota. pengaruh komunitas pada individual di desa lebih
tinggi daripada di kota.
f. Perbedaan kelas. Perbedaan kelas di kota lebih ditekankan daripada
di desa. Dengan demikian terjadi lebih banyak konflik di kota. perbedaan
kelas ini lebih khusus pada perbedaan kelas karena ekonomi.
2.perbedaan pada batasan sosial. Kontrol sosial di desa dan di kota yang
berbeda antara kota dan desa bahwa di desa etika bersama dan adat
istiadat mengkontrol perilaku, sedangkan komunitas di kota tidak
melakukan kontrol yang sejauh itu.
3.perbedaan dalam hubungan sosial.
a. Hubungan sosial di desa lebih erat dan personal daripada di kota.
Gist dan Halbert mengatakan bahwa kota menganjurkan hubungan
impersonal daripada hubungan personal.
b. Di desa hubungan antar individu biasanya pula berhubungan dengan
kelompoknya, keluarganya dan hubungan dekatnya yang lain. Di kota
hubungan ini lebih cenderung berhenti pada kelompok sekundernya saja.
4.perbedaan dalam interaksi sosial.
a. Kegiatasn interaksi sosial di desa dalam jumlah lebih sedikit
daripada di kota. meskipun demikian interaksi di desa terjadi lebih
personal daripada di kota.
b. Di kota terdapat perbedaan divisi pekerja dan spesialisasi lain,
sehingga kerjasama antar divisi itu lebih besar daripada di desa.
Sedangkan di desa setiap individu tidak secara khusus masuk dalam suatu
spesialisasi tertentu.
c. Dunia kompetisi di kota lebih sengit daripada di desa.
d. Konflik yang terjadi di desa biasanya terjadi secara langsung
sedangkan di kota terjadi tidak secara langsung.
e. Jika dibandingkan dengan desa, terdapat unsur toleransi yang lebih
tinggi di kota daripada di desa.
f. Proses asimilasi (penerimaan budaya) di desa terjadi secara lebih lamban daripada di kota.
Sumber : http://mierzh.wordpress.com/2011/12/12/kehidupan-kota-dan-desa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar